Albanjari sungguh fenomenal ! Kesenian satu ini telah menjadi ciri khas yang membuat pemuda dan pemudi muslim bangga akan identitasnya. Kalangan muda yang begitu haus akan jati diri, kini telah menemukan jalan hidupnya, jalan hidup yang dicintainya dan jalan hidup yang diridhoi Allah SWT, aaamiiin..
Banyak pemuda yang kemudian begitu menggandrungi albanjari sebagai sarana menuangkan kreatifitas mereka. Ini adalah sesuatu yang menggembirakan ditengah krisis moral yang berimbas pada krisis identitas, albanjari menjadi slah satu pilihan terbaik untuk mengembangkan diri dan bergaul dengan sesama.
Albanjari memang fenomenal. Ditengah gempuran budaya asing dari hasil arus globalisasi akhir-akhir ini, ia mampu bertahan bahkan berkembang lebih besar lagi, cakupannya semakin luas dan tanpa batas. Albanjari memang patut untuk dipertahankan, sebagai simbol identitas dan kreatifitas muda-mudi islam Indonesia.
Pengertian Sholawat Albanjari
Ditengah fenomena perkembangan sholawat albanjari di tanah air, muncul beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mereka yang ingin tahu dan ingin masuk lebih dalam lagi untuk mengenal kesenian albanjari. Mereka seakan begitu tertarik untuk ikut serta dalam menebarkan kedamaian dan keindahan di bumi pertiwi ini. Maka perlu adanya penjelasan yang agak rinci tentang apa itu sholawat albanjari, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya. Oleh karena itu, kali ini saya ingin mncoba untuk menjawab sebgaian pertanyaan yang sering dilontarkan.Namun apa yang akan saya tuliskan ini masih perlu disempurnakan lagi oleh teman-teman sekalian. Semoga kedepannya, kesenian sholawat albanjari ini terus berkembang lebih baik lagi dan dengan aturan yang dapat menambah keunikan dan dan daya tarik dari kesenian ini.
Pengertian Sholawat
Menurut Adrika Fithrotul Aini , dalam jurnalnya yang berjudul "Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba’ Bil-Mustofa", shalawat berasal dari kata shalat dan bentuk jama’nya menjadi shalawat yang berarti doa untuk mengingat Allah secara terus menerus.1 Shalawat kepada Nabi memiliki dua bentuk, yaitu shalawat ma’surat dan shalawat ghairu ma’surat. Salawat ma’surat adalah shalawat yang redaksinya langsung diajarkan oleh Nabi SAW, seperti shalawat yang dibaca dalam tasyahud akhir dalam shalat. Sedangkan shalawat ghairu ma’surat adalah shalawat yang disusun oleh selain Nabi SAW, yakni para sahabat, tabi’in, auliya’, atau yang lainnya di kalangan umat Islam. Susunan shalawat ini mengepresikan permohonan, pujian, dan sanjungan yang disusun dalam bentuk sya’ir.Pembacaan shalawat merupakan suatu ibadah dengan mengagungkan Nabi Muhammad SAW yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah agar mendapatkan rahmat dariNya. Sedangkan shalawat diba’ merupakan salah satu bentuk shalawat yang tertuang melalui syair-syair mengagungkan Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk sarana beribadah. Dan shalawat diba’ merupakan salah satu bentuk shalawat ghairu ma’surat.
Dengan pengertian di atas, maka pembacaan shalawat merupakan doa yang ditujukan kepada Nabi SAW sebagai bukti rasa cinta dan hormat kepadanya. Sehingga, membaca shalawat merupakan jalinan hembusan Rasulullah kepada Allah dan rasa terima kasih umat kepada Rasulullah.
Pengertian Albanjari
Albanjari adalah kesenian islami yang dimainkan dengan melantunkan sholawat atau syair arab dengan diiringi tabuhan hadrah/rebana. Sekilas, tidak ada yang spesial dari kesenian ini. Bagi mereka yang tidak mengerti akan menganggap albanjari sebagai sesuatu yang jadul, tidak keren dan kurang kreatif. Namun, jika saja mereka mau bersabar untuk mengamati apa-apa yang ada dalam kesenian ini, nampaknya mereka perlu bertepuk tangan karena banyaknya keunikan dan rumitnya memainkan kesenian albanjari ini.Vokal Albanjari
Dari segi vokal, albanjari memiliki kekhasan yang tidak bisa kita dapatkan deari janis vokal lainnya. Nampak memang seperti halnya paduan suara pada umumnya, tapi percayalah, albanjari tidak sesederhana itu. Menjadi vokal albanjari merupakan tugas yang harus diampu dengan baik. Baik vokal utama maupun backing vokal, semua harus saling bekerja sama, musti bisa mendengar dan peka satu sama lain.
Para vokal yang umumnya terdiri dari satu vokal utama dan empat backing vokal memiliki tugas yang berbeda-beda. Vokal utama bertanggung jawa untuk memimpin grup albanjari dengan melantunkan sholawat ataupun syair. Sedangkan backing vokal bertanggung jawab membeckingi sang vokal utama. Bacing vokal albanjari terdiri dari suara 1, suara 2, suara 3 dan suara bas. Mereka memiliki tugas yang sulit, namun dengan latihan rutin, semua kesulitan itu akan terurai sedikit demi sedikit. Perlu kesabaran ekstra untuk dapat memadukan suara-suara yang berbeda-beda tersebut.
Penabuh Albanjari
Penabuh ini mempunyai peran yang tidak kalah penting dibandingkan vokal. Bahkan inilah kunci yang membedakan kesenian sholawat albanjari dengan kesenian musik lainnya. Rumus tabuhan albanjari terdiri dari 5 rumusan, yakni rumus 1 atau lanangan, rumus 2 atau wedok`an, rumus golong 1, rumus golong 2 dan panabuh bas.Penabuh rumus 1 atau lanangan memiliki peran untuk pemberi jalan, sedangkan penabuh rumus 2 atau wedok`an bertugas menyela tabuhan rumus 1 (nyelati). Berikut ini adalah rumus dari masing-masing tabuhan albanjari.
Rumus 1
D T DDD T T D (3x)
Rumus 2
D T T DDD T T (3x)
Rumus Golong 1
D T DDT (3x)
Rumus Golong 2
DT DDD TDT (3x)
Keterangan: warna merah berarti hanya sebagai awalan saja. Agar lebih faham mengenai rumus ini, sebaiknya anda berguru kepada orang yang sudah menguasai masing-masing rumus.
Rumus lebih lengkap lihat gambar berikut dan jika sulit untuk memahami rumus-rumus tabuhan albanjari tersebut. Silahkan menonton salah satu video dari YouTube dibawahnya.
Rumus Tabuhan 1 (Lanangan)
Rumus Tabuhan 2 (Wedok`an)
Lihat Video Albanjari lainnya
Rumus Pelan/Slow
Post a Comment for "Sejarah Sholawat Albanjari dan Perkembangannya di Indonesia"
Hai ! Bagaimana, seru kan artikelnya? Jangan lupa untuk menanggapi artikel saya ini ya.. :)