ِخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاس
"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain"
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Disahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Sobat pasti sangat familiar dengan hadits ini. Yaps hadits yang sering sekali kita dengar, baik di majlis ta'lim, masjid, tempat ngaji, di sekolah, di facebook, dan dimana-mana. Nah, kali ini saya ingin membahasnya.
Terinspirasi dari teman-teman di sekeliling saya, nampaknya hadits ini memang tidak hanya untuk di hafal, tapi juga di praktikkan dalam kehidupan di masyarakat dan di lingkungan lainnya. Beberapa teman tersebut mempraktikkan dengan sangat sederhana namun konkrit. Hal-hal kecil bisa menjadi jalan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang.
Nah, coba sobat pikirkan apa contohnya. Kalau saya sih sejak sekolah tingkat Madrasah Ibtida`iyah melihat ada saja teman yang mendedikasikan diri utnuk kebermanfaatan. Ada yang khas, ada teman saya yang suka menyediakan alat pemotong kuku dan biasa dipinjam teman-teman lainnya. Pernah hilang, namun sepertinya dia sengaja ingin memberikan kemanfaatan sehingga besoknya sudah punya alat pemotong kuku baru lagi.
Hadist KhoirunNas Anfa-uhum LinNas |
Hal yang remeh memang, kebanyakan saat itu tidak punya atau tidak dengan sengaja membeli alat tersebut untuk sekedar memotong dan membersihkan kuku. Padahal tiap seminggu sekali kuku pasti sudah penjang dan musti dipotong untuk menjaga kebersihannya, namun banyak yang mungkin males untuk beli, kan murah sebenarnya.
Alhasil, hampir tiap hari ada saja yang butuh alat tersebut, dan tentu teman saya sudah siap untuk meminjamkan alat pemotong kuku yang dimilikinya. Hmm sangat bermanfaat ya..
***
Beranjak ke tingkatan MTs ada lagi teman yang punya sifat dan komitmen untuk menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang, begitu juga saya amati saat tingkatan MA, adaa saja. Nampaknya didikan bapak dan ibu guru berhasil dan merasuk menjadi kebiasaan baik.
Dan saat ini di masa-masa kuliah lebih unik lagi. Saya mengamati ada teman saya yang menerapkan hadits diatas. Dia mendermakan barang-barang yang kelihatannya kecil, murah dan banyak yang butuh. Emmm di ceritakan apa nggak yaaa.. Hehehe nanti dia baca tulisan ini lagi.
Tapi buat inspirasi nggak apa-apa lah. Yaps dia itu saya lihat sengaja menaruh dan mempersilahkan teman-teman lainnya untuk memakainya, untuk kepentingan umum lah. Terutama di asrama (saya tinggal di asrama, hehe). Teman saya ini menaruh barang-barang di beberapa tempat yang sering dimanfaatkan banyak orang. Ada deh barangnya apa aja, pokoknya bener-bener bermanfaat.
Hmmm.. Pinter banget ya. Saya menyebut hal ini sebagai investasi pahala. Bagaimana tidak? Lha barangnya itu, yang murah itu, yang kelihatanya remeh itu, yang orang lain males buat beli atau sekedar bawa, atau eman takut hilang, eh dia malah sengaja menaruh dan mempersilahkan orang lain memanfaatkan barang tersebut.
Tidak bisa dihitung manfaat yang telah teman saya berikan ini. Pasti pahalanya sudah numpuk banyak. Hmmm amazing.. Silahkan ditiru teman-teman. Ada banyak cara sih untuk menjadi manfaat buat banyak orang. Dan menurut saya cara ini benar-benar cerdas..
Izin save walpaper nya ya akh
ReplyDeleteboleh..
Delete