Selamat malam jum`at sob, hmm.. kamarku lagi swepi
nih. Teman-teman lagi keluar, biasalah lagi ada rutinan Unit Kegiatan Mahasiswa
nya masing-masing. Hehehe..
Sepi, itulah satu kata yang mungkin bisa
menggambarkan saat ini. Hari-hari yang biasanya dibuat bercanda ini itu,
sekarang agak sulit didapatkan. Mungkin ini masih adaptasi ya sama suasana
kamar baru, teman sekamarpun juga baru, jadinya ya masih belum akrab.
Sebelumnya saya bersama 4 teman lainnya tinggal di
kamar 308. Seperti yang saya tuliskan di artikel saya sebelumnya, setelah balik
dari liburan pasca UTS semester ganjil, kabar buruk menimpa kami yang notabenya
memang seharusnya pindah dari asrama gedung E yang memang dikhususkan untuk
mahasiswa Fakultas Ilmu Keislaman.
Oke, ceritanya bisa kalian baca disini. Intinya
tragis banget deh, pindah dari gedung E lantai 3 menuju gedung D lantai 4.
Kalau disuruh jalan saja sudah capek, apalagi ini harus memindahkan
barang-barang, dan bolak-balik lagi. Mantap deh..
Semua perjuangan itu memang terbayar dengan suasana
kamar yang begitu nyaman karena hampir tidak ada kebisingan yang mencapai
telinga saat sudah berada dikamar D408. Keunggulan lainnya ialah kami penghuni
lantai 4 terbebas dari nyamuk, hehehe.
Dalam sekejap, lantai 4 berubah menjadi tempat
belajar bareng, tempat ngopi dan kumpul sesama penghuni lantai 4 lainnya.
Pemandangan dari balkon kamar juga cukup bagus, dari sini kami bisa melihat Bagaimana
padatnya kota Surabaya dan bisa lihat area persawahan yang luas, juga lalu
lintas kapal yang super sibuk di selat Madura juga terlihat jelas dari sini.
Mulai dari kapal penyeberangan, kapal perang, kapal peti kemas, bahkan kalau
lagi beruntung kami bisa melihat kapal pesiar. Hmm, ternyata yang namanya kapal
pesiar itu gede banget ya.
Sekitar 3 bulan saya bertahan hidup dikamar D408,
Alhamdulillah banyak kenangan dan kenalan baru. Mungkin karena merasa senasib,
kami jadi kompak semua.
Baru saja kami kerasan tinggal di lantai 4, namun
semua berubah setelah Negara api menyerang, #eits!. Maksudnya sejak pengumuman
perpindahan kamar ditempel dipapan pengumuman disamping pintu masuk gedung D.
yah, pindah lagi nih, hassem-hassem.
Kebanyakan anak-anak lantai 4 sekarang dipindah ke
kamar di lantai 2. Alhamdulillah, lebih enak seharusnya, karena kalau mau ke
musholla tidak perlu naik turun lagi, kalau mau beli makan tinggal turun ke
lantai dasar, kalau habis kuliah dan lagi capek-capeknya, kami nggak harus
berjuang lebih untuk bisa sampai ke kamar.
Tapi memang, kami sudah terlanjur kerasan dan cinta
pada kasur dan bantal yang ada di kamar kami di lantai 4. Kami kangen
pemandangan indah disana, kangen kebersamaan yang terjalin disana, kangen
keheningan disana.
Tidak apa-apa sobat, kita masih bisa beraktivitas di
kamar lama. Kita ini punya 2 kamar dan kita bebas untuk pilih yang mana. Asal
kalau malam tidurnya dikamar yang baru ya, untuk absen saja, wkwkwkw..
Untuk saya sendiri, saya berharap agar dikamar yang
baru ini segera kerasan dan cepat akrab dengan teman sekamar. Dan juga,
berharap agar teman yang baru suka menjaga kebersihan kamar dan tidak merokok
dikamar. Aaamiiin..
Post a Comment for "Pindah Kamar (Season 2)"
Hai ! Bagaimana, seru kan artikelnya? Jangan lupa untuk menanggapi artikel saya ini ya.. :)