Pindah Kamar (Season 1)
Pernah nggak lo merasakan
hal yang sama sekali beda dengan apa yang lo rasa biasanya?
Mungkin sebagian dari lo pernah berpikir kalo sesuatu yang baru itu pasti lebih
baik. Dari mulai urusan pacaran, kalo dah nggak srek sama pacar, dipikiran yang
muncul adalah kayaknya harus pisah nih. Oke cari yang baru.
Tapi mungkin tidak ya?
Mungkin karena lo orangnya setia.
Memang sih sesuatu yang
berbau yang baru-baru itu belum tentu lebih baik dari
yang kita miliki sekarang. Persis kayak pas gue pindah kamar.
Oke, sebelumnya perkenalkan
dulu, nama gue Munir, atau biasa juga dipanggil
si unyil. Terserah deh. Gue sudah nggak mempan diledekin kayak apapun juga.
Sudah kenyang dari kecil dibully mulu.
Gue satu kota kelahiran
sama Gus Dur. Yak, tepat sekali, Jombang. Gue lahir dan besar disana dan
Alhamdulillah besar tidak didzolimi kayak si Agus Mulyadi, gue termasuk anak
yang pemalu. Maksudnya bukan yang suka bawa palu, terus kalo ada yang ngancem langsung gue palu. Ngak, nggak gitu kog.
Gue orangnya mudah bergaul,
walaupun tidak suka bergaul. Ini karena gue yang sifatnya pendiam, walaupun
aslinya suka diajak ngomong, dan kalo sudah diajak ngomong gue langsung berubah
jadi orang yang banyak omong. Lah bingung kan? Katanya pendiem, tapi kog suka
ngomong. Itulah kelebihan gue yang selalu gue pelihara.
Setiap kali ada orang yang
mencemooh gue, misalnya “munir itu orangnya pelit”. Maka gue santai aja, karena
memang betul. Hehehe.. gue pelit? Emang ! satu-satunya yang gue nggak pelit
adalah senyum. Ya mungkin kalo lo kenal gue pasti yang pertama kali terlihat
dari gue adalah senyumnya. Maklum, gue biasa senyum-senyum sendiri. Itu gue
lakuin karena gue mau nikmatin sisa hidup gue yang nggak lama lagi. :o
Oke cukup itu aja
kenalanya. Intinya gue itu orangnya pendiem + pelit. Itu..
Kembali lagi soal pindah
kamar.
Selain dua sifat tadi, gue
juga terkenal suka tidur. Tidur gue katanya unik karena tidak kenal waktu dan
tempat. Mau lagi suasana perang atau ditempat tenang, kalo nggak ada yang harus
gue lakuin yang lebih baik tidur. Contohnya pas lagi ospek.
Kebetulan
gue masuk jurusan pertanian, dan gue yakin lo yang anak pertanian dulu waktu
ospek pasti dah ngerasain gimana extremenya ospek anak pertanian. Berangkat
masih gelap, pulangnya sudah gelap lagi. Dibentak-bentak. Super gaduh pokoknya.
Tapi diwaktu yang kayak git geu masih sempet-sempetnya tidur. Padahal yang lain
`podo njepiping` dibentak sama kakak-kakak. Oleh itu, gue dapat gelar kehormatan dari temen-temen gue, dan gue
bangga dengan gelar itu. Gue dapet gelar `Dewa Tidur`. Harus bangga yak,
mengingat ini adalah satu-satunya gelar bergengsi yang melekat di diri gue.
Gue suka tidur, apalagi
kalo lagi di asrama. Ya, nggak tau kenapa. Tapi menurut penelitian beberapa
ahli fisika beberapa waktu yang lalu, hal ini dikarenakan karena adanya gaya
gravitasi yang cukup kuat yang dimiliki kasur asrama. Gue rasa
ini memang betul, soalnya anak-anak asrama yang lain juga gitu. `Suka Tidur`.
Walaupun begitu, gelar dewa tidur masih belum tergoyahkan dan tetap kokoh melekat
di gue.
Namun, beberapa waktu yang
lalu terjadi bencana yang sangat mengerikan. Pasca pulang liburan hari raya
kurban kemarin, ya baru balik ke asrama gitu. Tiba-tiba ada pengumuman kalo gue
dan temen sekamar gue harus pindah kamar, dan kamarnya itu digedung sebelah,
dan kamarnya itu lantai empat, dan kamarnya itu, kamarnya itu.. udah, gue tidak
bisa berkata-kata lagi.
Tamat lah riwayat gue. Hal
inilah yang membuat gelar gue kemudian hilang. Pertama-tama gue sudah males.
kalo habis ada kuliah, yang biasanya gue langsung balik ke asrama, sekarang
nggak lagi. Akibatnya jam tidur gue berkurang drastis. Padahal sebelumnya gue bisa menghabiskan hampir seharian buat tidur, sekarang
sudah nggak lagi. Ya mau gimana lagi. Kalaupun gue habis kuliah ngantuk, lha
pas balik ke asrama gue harus naik tangga buat sampai ke lantai empat. Bayangkan
bro! Rasa kantuk gue jadi hilang dalam sekejab, yang ada malah keringetan. Beh,
naseeb naseeeb.
Setelah
menjalani kehidupan baru digedung dan dikamar yang baru selama kurang lebih 4
bulan, gue baru sadar kalo gue seharusnya bersyukur. Ditempat baru ini gue
ketemu sama temen-temen yang baik-baik. Nggak sama kayak digedung lama.
Digedung yang lama gue berasa kayak nggak pernah disapa, tapi disini gue malah
banyak temen. Maklum juga mungkin ya, digedung sebelah memang dikhususkan buat
anak fakultas keislaman. Jadinya ya mereka lebih sibuk mengingat Allah mungkin
ya.
Post a Comment for "Pindah Kamar (Season 1)"
Hai ! Bagaimana, seru kan artikelnya? Jangan lupa untuk menanggapi artikel saya ini ya.. :)